Aku
berfikir sejenak, setelah pulang dari acara PUBLIC LECTUR Kuliah Umum Duber Uni
Eropa dengan pembicaranya lagsung Pak H.E. Arif Haras Oegroseno diruang yang
sumpek Lantai dua rektorat UIN Sunan Kalijaga dengan ruangan yang disesaki
mahasiswa, pegawai, dosen dilingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga. Dapet
oleh-oleh ilmu dari mengikuti kuliah umum tersebut dari bagaimana kita diajak
untuk bisa berfikir secara kritis tapi terasionalkan oleh khayalah. Terbukti
dengan fakta dan bisa terbandingkan dari beberapa persepktif (objektif
perbandingan) yang entah membicarakan Agama, Ekonomi atau probelmatikan ke
Indonesiaan setidaknya harus punya rasiologi.
Perbandingan-perbandingan
permasalah yang kita sejajarkan dengan yang kita kaji, melalui batasan-batas
secara metodologi itu menjadikan peluang dalam melahirkan rasio kritis.
Salah
satu contohnya yang bisa diambil dari yang saya simak diforum, seperti Basic
Science Research For Industrial I Commercial Applicotion sebagai contoh sebuah
lembaga rearsch yang sangat hebatnya. Kenapa? Karena lembaga tersebut bisa
memberikan manfaat bagi banyak orang, khususnya untuk para perusahaan-perusahaan
besar. Memangnya apa istimewanya dari lembaga research tersebut? Kata bapaknya
si model yang dipakai adalah model jual beli hasil research. Biar mudah di
fahami saya akan berikan contohnya.
Mahasiswa
adalah aset, kampus sebagai penyuplai aset (SMD) untuk bisa mengembangkan
keahlianya. Nah, dari itu, seperti membiayayai research lapangan,dsb untuk
nantinya bisa di terbitkan di jurnal atau datanya di jual kepada
perusahaan-perusahaan yang memerlukan. Jadi untungnya banyak, mahasiswa dapet,
kampus juga dapet. Dan lembaga Basic Science Research For Industrial I
Commercial Applicotion menampung untk dijual. Singkatnya seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar