Kamis, 30 Januari 2014

My Life, My Freedom

Kebebasan yang tidak mungkin dilepaskan dari eksistensial diri manusia yang mau tidak mau juga dipandang sangat fundamentalis ketika aku harus membicarakan kembali pemahaman atas dasar kebebasan yang dipahami kembali secara baru. Relevansi pemaknaan/pandang tentang kebebasan diri dalam hal religiusitas amaupun spiritualitas tentunya akan sangat banyak pemahaman lain dari diri seorang yang mengaku merasa diri beragama.
My Life, My Freedom

Apakah ini ukuran kedewasaan saya, kamu, kalian dan semuanya ketika harus perenungan kembali makna kebebasan yang berorientasi pada religiusitas dan spiritualitas, semoga saja kita dalam hal ini bisa menemukan jalan sendiri-sendiri ataupun bisa bersama-sama menuju kedewasaan bermoral keagamaan.

2 komentar:

  1. Kebebasan yang terbaik adalah yang dibatasi oleh nilai-nilai kemanusian dan saling toleransi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam konteks Keberagaman budaya, etnis, kelas, agama, dsb tentu sangat pas sekali, konsep the Human (harus memanusiakan manusia) Freendom (Menghargai setiap kebebasan dalam hal berpendapat, beragama,dsb) HAM (Hak Asasi Manusia) tolereasi cukup andil besar diskursus isu tersebut. salam

      Hapus