Ngomongin
fenomena pacaran tentunya tidak akan kehabisan bumbu untuk membicarakannya,
dimulainya dari pacaran untuk mencari jodoh dan mendapatkan pasangan hidup
tentunya itu sangat umum. Akan tetapi bagaimana dengan berpacaran dengan orang yang bisa meningkatkan statusnya
dalam hal berpacaran. Itu tentunya tidaklah umum.
Lagi-lagi,
yang nama menulis biasanya kita harus juga membicarakan jaman, mumpung sekarang
zaman sudah berkembang yang dengan di tandainya sifat-sifat berpacaran yang
materialistik menjadi konstruk tersendiri di kalangan masyarakat terhadap
condong ke perempuan dari pada laki-laki.
Kemungkinannya
jika para teman-teman cewek yang membaca tersebut bakal nesu atau kecewa dengan
apa yang saya tulis. Argumentasi ini saya bangun dari yang paling umum dengan
kebudayaan masyarakat kita yang lebih ke timur-timuran, nah prihal berpacaran
antara laki-laki dengan perempuan yang lebih tua itu bisa di anggap ganjil,
tatapi lain halnya ketika laki-laki yang lebih tua dan perempuan yang lebih
muda.
Inilah
hasil dari obrolan dengan teman chating saya di Yahoo Messenger di Bandung yang
akan menuliskan skipsinya terkaid pengalaman dirinya sebagai mahasiswi tingkat
ahir, dari pengalaman dirinya itulah teman chating ku sudah mendapatkan hampir
sekitaran 23 yang juga berstatus mahasiswi yang bersedia untuk di
wawancarainya.
Jadi
secara tidak langsung ada makna di balik berpacaran dengan laki-laki yang sudah
mapan atau lebih terangnya sebagai pacar simpanan dikalangan mahasiswi, walaupun
dirinya sudah tau kalau dia bukan pacar yang pertama. Lalu apa lagi kalau bukan
masalah lingkungan, pengaruh terbaik dalam membantu suatu prilaku adalah hal
yang paling bisa kita teliti. Itu masukan dari saya untuknya.
Jadi,
ada tren baru dalam berpacaran, tidak hanya sebagai kenyamanan dalam menjalin
hubungan (kekasihnya) tetapi ada makna lain di balik itu. Semoga dengan
penelitian yang lebih mendalam, bisa kita buktikan? Tq kawan atas bagi-bagi
ilmunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar