Rabu, 24 Oktober 2012

Lampung ku Konflik Lagi

Lampung ku disini yang saya angkat ini mungkin sudah lewat dari kejadian atau fenomena tentang kerusuhan yang terjadi di kalianda, lampung timur kemarin yang santer diberitakan oleh berbagai media yang sampai hari ini masih banyak di beritakan.
Dari detik ini yang saya ketahuai bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang plural. Pluralitas negara kesatuan republik Indonesia bisa dilihat dari keanekaragaman ras, suku, bahasa (daerah), adat istiadat dan agama bangsa Indonesia. Keberagaman ini menjadi sebuah kekayaan yang muncul karena proses historisasi,  potensi dan kemampuan intelektual manusia yang berbeda-beda dalam perkembangannya.
Namun, apabila kekayaan ini tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi ancaman yang berakibat fatal. Keberagaman bangsa Indonesia pada dasarnya dapat dijadikan amunisi untuk mempersatukan atau bahkan memecah persatuan yang bisa berakhir pada hancurnya stabilitas negara. Munculnya usaha untuk disintegrasi di berbagai wilayah RI menjadi bukti konkrit dari problem ini.
Banyak yang bisa kita amati dari kejadian ataupun peristiwa yang penyebabnya kasusu SARA. Semisal Peristiwa Ambon, Poso, Sampit, Aceh sampai kasus konflik yang terjadi di Kalianda Lampung Timur. Kesemuanya itu diisukan bersumber dari SARA. Lebih lanjut lagi terkadang juga masalah agama.

Agama adalah obyek yang paling gampang untuk dijadikan kambing hitam. Hasilnya agama pun dianggap sebagai biang keroknya. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah asumsi apa yang menjadi dasar analisis tentang mana yang sumber utama dan mana yang merupakan faktor penunjang terhadap lahirnya konflik yang syarat dengan benturan SARA. Apakah kehidupan rukun dan damai hanya dapat terealisakan pada masyarakat satu yang proposisinya sama dengan dirinya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar