Senin, 29 Oktober 2012

Love Alloh

Ardi Rizal, seorang balita berusia dua tahun asal Musi Banyuasin, Sumatrea Selatan telah menjadi sorotan media setelah video tentang dirinya muncul di Interner Youtobe. Tidak kurang dari 40 batang atau sekitar dua bungkus rokok Ardi menghisap rokok setiap harinya. “Dia benar-benar kecanduan. Jika ia tidak mendapatkan rokok, dia marah, menjerit, dan membenturkan kepalanya ke tembok. Katanya ia merasa pusing dan sakit,” isak ibunya, Diana (26). Soal hobi Ardi yang berbahaya tersebut pertama kalinya diberi oleh ayahnya “Muhammad” saat usia Ardi sekitar 18 bulan. Anehnya Muhammad (30), mengatakan “Dia tampak cukup sehat bagi saya. Saya tidak melihat adanya masalah”.
Wahai Tuhan Yang Maha Mengerti lagi mengetahui diriku lebih dari aku Wahai Tuhan Yang Maha Memahami memahami keinginanku jauh sebelum aku ingin Wahai yang begitu lembut teguranNya...Yang indah dan memperindah segala sesuatu Wahai Yang Maha Hidup dan terus menerus mengatur.
Sesungguhnya Engkau sangat pahami aku. bukan aku tidak patuh padaMu. aku telah berusaha keras melupakannya. aku berusaha keras membuka diri dan hatiku kembali. tapi aku takut. aku coba keras untuk ikhlas. aku tak mau mengatakan ikhlas dalam lisanku, sementara hatiku tidak mengikutinya.
Duuhai Engkau yang Maha Pengasih lagi Pemurah.. aku takut pada ketakutanku, karena aku tak bisa menyembunyikan semuanya dariMu, tentang perasaanku padanya. Wahai Engkau yang Maha Mengetahui..yang begitu menyayangiku, apakah mimpi-mimpiku terlalu sederhana untuk Kau wujudkan? atau tidak bolehkah aku hanya memendamnya saja kepadaMu. haruskah aku mengatakannya, sementara Engkau Maha Mengetahui.
Dulu, pada mimpi sederhanaku aku hanya ingin seseorang yang hadir sekali dalam hidupku. seseorang yang mampu memeluk hatiku. seseorang yang kepadanya aku, Kau haruskan berbakti. kemudian Kau hadirkan lagi orang-orang baru dari kami. aku, dia, saudara-sauadara ku dan keridhoanMu pada ku.
Mimpi itu Kau wujudkan, tapi tidak padaku melainkan pada sahabat-sahabatku yang mimpinya lebih tinggi dariku. Tuhan, kenapa mimpi sederhanaku Kau wujudkan pada mereka? kenapa tidak padaku? apa aku tak pantas memiliki mimpi sesederhana itu? atau mimpi itu terlalu sederhana untukku? kini aku takut mempunyai mimpi itu lagi. aku harus mengganti mimpiku. tapi mimpi apa? sementara mimpi-mimpiku yang indah, tinggi dan banyak akan hadir setelah mimpi sederhanaku menjelma nyata. tapi kini aku takut. aku tak mau lagi, Tuhan.
Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih diatas semua yang mempunyai belas kasih maafkanlah aku, maafkan kerasnya hatiku Wahai Tuhan, penolong setiap jiwa yang merana aku sudah berkali-kali bicara pada hatiku Oh hati, kenapa engkau keras begitu apa kau ingin aku marah kepadamu? hati, kau bagai kupu-kupu mudah tertarik warna-warni bunga dan menghisap madu tapi sudahlah hati, berhentilah hinggap di bunga itu lihat! masih banyak bunga-bunga yang lain masih banyak madu-madu yang tersimpan pada bunga-bunga lainnya itu hati, kau membuatku menangis pilu tingkahmu membuatku semakin takut pada Tuhanku sebentar lagi aku akan marah padamu hatiku!
lalu aku teringat doa dari sebuah kisah teladan, Wahai Tuhan, sungguh Engkau lebih tahu keadaan diriku yang selalu berbuat maksiat dalam hati kecilku, sungguh aku sangat membenci kemaksiatan yang aku lakukan tapi karena aku terpengaruh oleh tiga perkara yang selalu menggodaku, yaitu nafsu, teman yang jahat dan iblis.
Wahai, sungguh Engkau Maha Mengetahui perilaku yang telah aku lakukan, semua rasa yang aku simpan. hingga berkenan kiranya Engkau curahkan ampunanMu kepada hambaMu yang bersimbah dosa ini Aku sudah berusaha keras melupakanmu tapi belum ampun

Ya Allah... meskipun begitu besar harapan ini terpatri dalam hatiku, aku tetap menyadari kehambaanku. Aku menyadari bahwa Engkau punya kuasa atas takdirku. Aku menyadari bahwa keinginan kecil dan besarnya itu tak selamanya sama dengan ingin-Mu. Tapi keinginan-Mu selalu untuk diri ku. maka, dengan segala ketidakberdayaanku sebagai ciptaan-Mu ya Alloh, kupasrahkan harapan diatas takdir-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar