Pagi
hari, rutinitas ku seperti bisanya, ngampus untuk untuk mengikuti mata kuliah
jam pagi. Sembari menunggu dosen datang, saya dan temen-teman mahasiswa yang
lain menceritakan apa yang sudah dilewati dalam kesehariannya. Dari pada itu
juga umumnya dari menceritakan diri sendiri sampai membicarakan orang lain, dan
biasanya dosen, bapak dan ibu kos, dan tentunya yang tidak ketinggalan adalah
tentang cewek. Sangatlah jarang sekali di lingkungan kampus tempat ku study
dalam jangka waktu 2 semester sebelumnya (semester 3-4) sudah sangat jarang
melihat teman-temen bercerita tentang keilmuan yang di bawa dalam melihat
kasus-kasus yang terupdate sekarang ini. Kalau pun ada, itu biasanya di ruang
yang agak formal sedikit (diskusi), tapi hal itu sudah jarang saya liat.
Jadi
terlebih untuk menceritakan kembali apa yang pernah kita lakukan kemarin, atau
yang pernah kita lihat, apalagi kalau hal itu menarik minat kita untuk bisa
menceritakan apa saja yang kita lihat lihat kedalam sebuah tulisan. Dan
apapunlah yag sifatnya unik, menari ataupun tidak menarikpun bisa kita
ceritakan dengan menulis.
Nah,
tentunya hal tersebut sudah menjadi lumrah jika meneritakan kejadian yang
lalu-lalu yang pernah kita alami sendiri, orang lain yang tentunya menarik kita
untuk bisa menceritakannya lagi.
Bukan
hanya itu saja. Kita juga bis menceritakan kembali dalam lingkup keilmuah
kepada teman ataupun orang lain. Tentunya itu tidak semua orang bisa dan
mampun. Karena secara tidak langsung kita harus sudah membaca apa yang mau di
ceritakan “intinya”.
Kalaupun
boleh memisahkan nantinya tentang kemampuan bercerita seseorang memang tidak
akan sama satu dengan yang lainya. Ada yang lebih suka bercerita dengan ngomong
langsung kepada lawan bicara. Ada juga yang ditulis ke deary, buku hari,dsb
Nah,
untuk hal yang tidak biasa ini memang tidak bisa langsung kita lakukan dengan
rutin, akan tetapi bertahap demi tahap? Saya tidak tahu juga bagaimana tahapan
itu. akan tetapi saya punya saran untuk ku sendiri dan juga untuk semunya.
Salah
satunya adalah kita terlabih dahulu suka membaca dan menulis. Dan untuk ukuran
menceritakan kembali itu jelek dan bagusnya tidaklah menjadi masalah, yang
terpenting adalah membuat kita suka akan membaca dan bercerita dengan menulis
itu saran saya.
Lamba
laut jika kita membaca tulisan yang pernah kita tulis sendiri kita akan mampun
untuk menilai kekurangan dari tulisan dalam menceritak kembali hasil pengalaman
kita, tentang bacaan kita. Salam
saya, yang juga masih belajar membaca dan menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar