Malam
yang kian larus dengan hening dan dinginnya malam di awal bulan Sepetember ini.
Seolah-olah bintang pun turut menemaniku dengan cahaya yang berkedip-kedip di
tengah malam bertemankan rembulan yang dengan akrabnya menghiasi dunia. Ingin
sekali aku melukiskan bertapa indahnya pemandangan malam ini, dari jendela
kamar yang terbuka dengan gulitanya di kamar tempat ku melukiskan indahnya
keindaha mu. Sebenarnya juga aku bukan tidak mau melukiskan keindahan yang kau
berikan untuk dan dunianya dengan cahanya yang kau berikan. Inilah kenyataannya
dari dulu hingga sekarang bagaimana peraturan alam semesta ini dengan sistem
peraturanya.
Aku
menulis ini, dari cerita teman kecilku namanya hayatun hasanah yang juga
tetanggaan dengan rumah ku. Entah mengapa juga aku ingin menceritakan ini,
terlepas dari apakah ini penting atau tidak, aku semakin terpacu untuk
menceritakan dan menulisnya.
Sebenarnya
apa yang dicari dan kemana arah tujuan dari kehidupan ini sebenarnya dan dari
manakah awal datangnya pertanyaan ini yang mampu mampu menguras waktu untuk
berlama-lama merenungginya. Dengan nada yang mencerminkan kepasrahan lalu
memunculkan pertanyaan apakah kehidupanku seperti ini? Seperti orang berkendara
di jalanan yang tidak tahu tentang arah dan tujuan kemana ahir dari semua ini.
Akupun secara tidak langsung juga memikirkan sebagaimana yang di ungkapkan oleh
teman kecilku yang sampai sekarangpun aku belum menemukan jawaban tentang
pertanyaan itu? Apalagi untuk menjawab dimana ujung dari kehidupan ini?
Pulang
dari rumahnya sekitar jam 23:40 pun aku masih terniang-niang dengan sedikit
cerita dari teman kecilku? Kegalau hati pun kurasakan sampai keseluruh pikiran
ku sesampainya aku menulis cerita ini. Bukan tidak mampu untuk menghidar dari
pertayaan dan cerita dari teman kecil ku. Akan tetapi jauh yang kurasakan
seperti tetesan air dari keran yang menetes walau sudah di tutup pelatuknya.
Kuedarkan
pandangan ku di sekeliling secara perlahan yang kulihat hanya gelap yang
berdindingkan hitam tanpa hiasan.
Kembali
lagi menyoalkan dari cerita teman kecilku, bukan ingin menjawabnya karena aku
pun belum tau jawabannya. Dengan meraba-raba mencoba mendalami dari cerita yang
banyak berselibkan sedikit pertanyaan tentang kehidupan. Sambil memadangi
langit dari jendela kamar kembali lagi aku menyibukan pikiranku dengan
keinginan menulis dari yang ku ketahui tentang diriku yang dulu sesampai diriku
yang sekarang ini. Tanpa mau bertanya dengan diri sendiri.
Aku
menulis dengan apa yang kuketahui tentang jalan kehidupan ku yang aku sendiri
belum tau ujungnya? Dan kapan aku bisa menjawabnya. Dengan rasa syukur karena
dari kenikmatan hidup yang telah diberikan-Nya kepada ku sampai hari ini aku
masih bisa merasakan bertapa indah dan suramnya kehidupan ini jika mau untuk
diceritakan. Bumbum kehidupanlah yang sejahtinya akan membawa kita pada jawaban
tentang apa yang sebernanya kita cari dari perjalan kehidupan ini.
Kembali
ku memandangi keindahan bintang dan bulan di langit-langit dari jendela kamarku
dengan sedikit mataku melirik dan kembali kupandangi layar laptopku yang hanya
terdiam memandangi jari beraktivitas seperti selayaknya.
Terbayang-banyak
dengan kenyamanan seputar kehidupan yang mungkin oleh sebagian orang akan
berkata kalau memikirkan atau membicarkan sepertar yang aku ceritakan ini hanya
membuang-buang waktu saja. Dari itu semua insaalloh akan aku simpan dan
lebih-lebih kuingat sebagai penguat pengantar malam ini untuk perjalan hidup ku
menjadi jawaban atas apa yang belum ketahui sesampainya aku mengetahui ujungnya
juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar