Aku menulis puisi ini karena melihat
kenyataan yang ada di realitas teman-teman. Yang memahami relasi cinta
didasarkan dan didorong atas pencapaian kebahagian dengan cinta (orang yang
dicintai). Atau dengan kata lain relasi cinta terbentuk karena pemahaman pada
kesadaran kebahagian saja, sehingga semu.
Meski, dunia kehidupan (bahasa yang
dipakai Peter L. Berger) tidak hanya tercipta pada hal yang stagnan. Pada hal
bahagia saja atau sedih saja. Tapi dunia kehidupan selalu menciptakan
harmoninya. Agar nantinya, ketika mendapatkan kebahagian bukan kebahagian semu.
Begitu juga sebaliknya. Dan juga agar nilai yang ingin dicapai manusia selalu
mendapatkan nilai yang utama. Karena didasari atas pengalaman yang sangat
berharga.
Pemahamanku
Pemahamanmu pada Cinta
Aku dan kamu akhirnya
saling menciptakan cinta
Aku dan kamu
berkeyakinan cinta dapat mengantarkan kita pada kebahagiaan
Jika tidak bahagia, maka
aku dan kamu tidak meletakan cinta pada tempatnya
Aku dan kamu menciptakan
cinta
Seperti harapan ku
harapanmu akan mentari yang selalu tersenyum,
Tanpa terhijab awan
resah dan mendung kesedihan.
Aku dan kamu menciptakan
cinta dalam kotak
: penuh riang tawa dan
hiburan gembira
Dan saat ini,
Cinta tidak dipahami
sebagai beban rindu dan kesedihan
karena terus berharap
pada pertemuan kebahagiaan yang tak sengaja tercipta
Aku mengharapkanmu
menggapai rindu dan mengucap bibir mu
Dan,
Jika aku mencintaimu
adalah kodrat agung Tuhan
Maka aku telah salah
bahwa mencintaimu adalah kekeliruan
Namun, jika mencintaimu
sebuah kesalahan yang fatal
Berarti
Tuhan salah menganugrahkan cinta-Nya padaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar