Minggu, 19 Februari 2012

Membaca Buku itu Membosankan! Benarkah?

Seketika tugas-tugas kampus yang menumpuk di lembar daftar tugas-tugas kuliah ku semakin banyak saja tanpa ada coretan yang menandakan kalau tugas itu sudah saya kerjakan (terselesaikan). Seolah-olah bersikap tenang tanpa ada rasa pertanggung jawaban sedikit pun dengan batas waktu yang sudah di tentukan.

Mau membaca buku ataupun literatur yang memungkinkan saya bisa menuangkan ide-ide dalam sumbangsih demi terselesainya tugas kuliah, nampaknya ahir-ahir ini saya lebih suka keluar dari pada duduk dengan membaca buku seperti lalu-lalu. Kebosaan yang kerapkali menghampiri ketika mau atau sedang membaca sangatlah berat untuk menolang sepintas-sepintas yang merujuk pada kebosaan.
Bukan tidak mungkin, ketika kita sudah niat untuk membaca atau mengerjakan tugas, tetapi terlepas dari kata “keterpaksaan atau formalitas” yang notabene mengiginkan hal yang instal dengan mendapatkan hasil yang memuaskan. Tetapi dalam hal di luar itu ada prilaku tanggung jawab dalam keniatan hati untuk mengerjekan tugas.
Terkadang pula, ketikan kita mencari refrensi dari buku-buku yang berhubungan dengan tema tentu itu tidak mudah untuk sebagian orang. Karena untuk tau literatur yang ada kaitanya dengan tema tentunya sudah membaca buku tersebut. jadi tau mana yang akan di kutip sebagai benteng argumentatif atau lebih untuk menkontruksi wacana tersebut.
Beranjak dari situlah, kadangkala bisa beralih fungsi menjadi tutup muka atau menjadi bantal untuk tidur. Tentunya kebosanan dalam hal membaca akan terus kita rasakan, contohnya ketika kita susah untuk memahami maksud dari tujuan buku tersebut.
Memang bukan hal yang mudah untuk bisa membaca yang sekiranya bisa di nikmati, butuh keadaan yang memang mendukung secara keseluruhan yang pada nantinya mengacu pada pemahaman saat membaca. Itulah yang menurut saya satu diantar yang banyak cara untuk bisa membudayakan membaca dari setiap harinya. Sangatlah susah untuk yang satu ini. Karena memang ketika membaca tidak hanya terpacu dengan apa yang melatarbelangi kita, dari sisi kondisional kesiapan diri pun terkadang sangat mempengaruhi bagaimana kita nantinya dalam memahami dan menungkan ide-ide yang khas dengan diri dan kapasitas kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar