Roland Robertson “Glokalisasi: Waktu-Ruang dan Homogenitas-Heteroginitas”
adalah suatu tinjauan teoritis yang digunakan untuk melihat konsep globalisasi
yang dibahas dalam bidang ilmu-ilmu sosial khususnya pada diskursus sosiologis.
Proyek besar Robetrson dalam"Glocalization: Time-Space and
Homogenitas-Heterogenitas" tidak lain dan tidak bukan untuk
melengkap kelemahan dari teori-teori kontemporer yaitu dalam hal ini adalah
globalisasi. Robertson memberikan resep obat untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit sosial-global pada wilayah diskusi pokok globalisai ini bukan
hanya melalui definisi yang lebih baik atau hanya menawarkan teori baru yang
lebih rumit dari globalisasi, melainkan Robertson mengantinya dengan konsep
baru yang dikenal dengan istilah “Glokalisasi”.
Robertson memberikan gambaran tentang “Glokalisasi: Waktu-Ruang dan
Homogenitas-Heteroginitas” dengan definisi semantik globalisasi yang dilihatnya
sebagai sebuah proses dan memiliki karakteristik yang jelas untuk melihat
pokok-pokok diskusi globalisasi. Dengan melihat globalisasi sebagai suatu
proses dalam arti untuk melihat dunia secara global. Robertson menunjuk bahwa
umumnya ilmuan-ilmuan sosial atau sosiolog lebih cenderung memposisikan budaya
lokal dalam posisi inferior terhadap budaya global yang naungi di bawah
globalisasi.
Robertson berpendapat bahwa ketidakjelasan karakteristi dalam wacana
globalisasi secara sosiologis muncul di dari konsep globalisasi itu sendiri,
dengan demikian? Menawarkan untuk menggantikan pijakan yang nantinya bisa
dipakai untuk memberikan pandangan baru yang lain sebagai pembacaan atas
kondisi maupun dalam hal memposisikan budaya yang di tandai dengan kehadiran
globalisasi.
Meskipun dengan begitu Robertson adalah salah satu diantara yang pertama
memperkenalkan konsep globalisasi dalam wacana sosiologi, yaitu
"Glokalisasi: waktu-ruang dan Homogenitas-Heterogenitas" ia
menyarankan untuk menggantinya dengan konsep “glokalisasi” yang ia adopsi dari
dunia bisnis Jepang yang mengacu pada proses pas produk asing dan di adopsi
untuk memenuhi kebutuhan dan selera pasar lokal maupun pada sekala global.
Paradoksnya, Robertson melihat lain bahwa globalisasi merupakan kenyataan dalam
fenomena lokal, dan bahwa pertukaran budaya di seluruh dunia perpaduan
budayanya selalu dilakukan secara lokal. Maka muali cari cara pandanga yang
lain inilah Robertson menyatakan bahwa apa yang selama ini dipahami sebagai
yang lokal kenyataanya adalah global, seperti misalnya budaya global dan budaya
lokal yang buka kekuatan yang saling berlawan seperti konsepsi teoritis yang di
kenal dengan istilah “globalisasi dan di sarankan oleh Robertson untuk
melihatnya sebagai suatu kekuatan besar yang saling berpautan dan bisa bekerja
secara bersama-sama, maka di kenalkan istilah “glokalisasi”.
Sumber Gambar di ambil dari Flick .
Mas izin bertanya ada buku yang membahas Glokalisasi ngk dari ronald roberston juga boleh kalau ada, tlg infonya ya mas, mksh
BalasHapusWA : 089687341001