Jumat, 04 Oktober 2013

Selayang Pandang Kabupaten Pringsewu – Lampung

Mendengar nama kabupaten Pringsewu mungkin yang terlintas di benak teman-teman adalah sebuah kabupaten yang terletak di Pulau Jawa, atau Warung yang cukup terkenal di bagian Jawa Tengah. Sebelum teman-teman menjawab persilahkan saya untuk mempresentasikan atau lebih-lebih saya ingin memperkenalkan kota kebanggan saya sebagai putra daerah Pringsewu.
Melalui data ataupun informasi sejarah yang cukup sulit untuk saya gali lebih dalam, dan inilah hasil sejarah singkat Kota Pringsewu-Lampung. Kota Pringsewu yang dalam bahasa jawa di bahasakan bamboo seribu, adalah bukan nama salah satu kota di Jawa Tengah. Akan tetapi Pringsewu yang satu ini lain. Dalam sejarahnya Kota Pringsewu dulu masuk dalam wilayah kabupaten Lampung Selatan, kira-kira letaknya kurang lebih 1,5 jam jika berkendaraan dari pusat kota Bandar Lampung.
Sejarah Pringsewu sendiri awalnya hanya terdiri dari beberapa perkampungan yang bernama Tiuh (desa) Margakaya pada tahun 1738M yang mayoritas masyarakat asli suku Lampung-pubian yang masyarakatnya lebih banyak rumahnya berada pada tepi aliran sungai Way Tebu (4 km dari pusat Kota Pringsewu ke arah selatan saat ini).
Selanjutnya, pada tahun 187 tahun yakni pada tahun pada tahun 1925, sekelompok masyarakat dari pulau jawa melalui program kolonisasi oleh pemerintahan kolonial Belanda pada waktu itu yang juga membuka areal pemukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitaran Tiuh Margakaya.
Karena begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka tersebut, oleh masyarakat desa tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu.
Seiring waktu daerah yang dahulunya hutan bambu telah berubah menjadi sebuah kota yang cukup plural masyarakatnya juga tentunya maju dan ramai di Provinsi Lampung, yakni yang sekarang dikenal sebagai Pringsewu yang saat ini juga merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung.
Gambaran Singkat Kabupaten Pringsewu (sekarang)
Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tanggamus, dan dibentuk berdasarkan UU Nomor 48 tahun 2008 tanggal 26 November 2008 dan diresmikan pada tanggal 3 April 2009 oleh Mentri dalam Negeri.
Selanjutnya yang ditunjuk sebagai Pj. Bupati Pringsewu untuk pertama kali adalah Ir. H. Masdullhaq, yang memimpin pemerintahan di Kabupaten Pringsewu yang kemudian di ganti oleh H. Helmi Machmud dan diganti kembali oleh Sudarno Edi, dan bupati saat ini dijabat oleh H. Sujadi Saddat.
Adapun berdasarkan letak berbatasan dengan 3 (tiga) wilayah kabupaten dan batas administratif dari Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut:
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah.
  • Sebelah Timur berbatasan Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan Gedongtataan, Kecamatan Waylima dan Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bulok dan Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pugung dan Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.

Secara Adminitrasi berdasarkan UU Pembentukan kabupaten pringsewu, Kabupaten Pringsewu terdiri dari 8 (delapan) Wilayah Kecamatan. Sesuai Perda Kabupaten Pringsewu nomor 12 tahun 2012 mengenai pemekaran wilayah, Kecamatan Pringsewu bertambah menjadi sebanyak 9 kecamatan yaitu : Kecamatan Pardasuka, Ambarawa, Pagelaran, Pringsewu, Gadingrejo, Sukoharjo, Banyumas, Adiluwih, dan Pagelaran utara.
Dan pada tahun 2012 kabupaten Pringsewu mempunyai 7 kelurahan serta 124 Pekon (Desa). Adapun visi dan misi kabuten Pringsewu, sebagai berikut :
  • Pembangunan sarana dan prasarana wilayah serta utilitas dasar sesuai dengan tata ruang wilayah.
  • Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan optimalisasi pemanfaaran potensi daerah yang berwawasan lingkungan.
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing.
  • Membangun tata kelola pemerintahan yang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah “Good governance and clean government”
  • Membangun masyarakat religius, berbudayal tentram dan harmonis.

Berdasarkan UU Pembentukan Kabupaten Pringsewu jumlah penduduk Pringsewu terus mengalami peningkatan dan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 370.157 jiwa yang terdiri dari laki-laki 189.854 jiwa dan perempuan 180.203 jiwa. Sex ratio penduduk atau perbandingan jumlah penduduk laku-laki dengan perempuan sebesar 105,41 yang berarti bahsa saat ini 100 jiwa penduduk perempuan terdapat sekitar 106 penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk rata-rata sebanyak 593 jiwa per kilometer persegi. Secara rinci persebaran penduduk per Kecamatan adalah sebagai berikut.
Dari data tersebut, kecamatan pringsewu merupakan wilayah terpadat dengan kepadatan 1.447 jiwa/km2. Dan yang paling jarang adalah kecamatan Pardasuka yaitu hanya 334 jiwa/km2.
Potensi Besar Kabupaten Pringsewu
Saat ini Pringsewu disetujui menjadi kabupaten tersendiri karena perkembangan-nya yang bagus, baik dari segi pendapatan daerah, taraf ekonomi maupun pendidikan penduduk. Mata pencaharian yang utama di Pringsewu adalah bertani dan berdagang. Letaknya yang sangat strategis, sangat sayang jika tidak dimanfaatkan oleh Pemda setempat.
Sejumlah potensi yang dimiliki Kabupaten Pringsewu, diantaranya masih didominasi oleh Sektor Pertanian dengan Komoditas yang dominan adalah Padi sawah dan padi ladang, padi organik, jagung dan juga Komoditas Sayur mayur serta ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah dan juga kacang hijau dan masih banyak lagi yang lainya.
Karena memang untuk ketersediaan lahan di kabupaten Pringsewu yang masih luas dan subur sehingga sangat potensial untuk pengembangan tanaman palawija seperti, tomat, cabe, sayur mayur dan tanaman palawija lainnya. Komoditas tanaman palawija ini, menjadi komoditas yang cukup handal yang pemasarannya tidak saja di Kabupaten Pringsewu dan Provinsi Lampung, tetapi telah merambah keluar Provinsi Lampung, seperti Jakarta dan Palembang.
Sebagai kabupaten baru, Pringsewu menyimpan banyak potensi yang dapat ditumbuh kembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan itu dapat dilakukan melalui upaya yang bersifat multipihak dan kerjasama investasi yang saling menguntungkan. Jadi jangan ragu setelah teman-teman ku di UIN Sunan Kalijaga bisa dan jika mau mengadu nasib di kota ku pringsewu.
Apa Yang Unik dari Kota Pringsewu?
Salah satu keunikan dari kabupaten pringsewu ini adalah panorama tepi kota yang lagi-lagi mengingatkan kita akan tipikal daerah di Pulau Jawa yang khas dengan panjangnya jalan.
Begitu  masuk gerbang selamat datang berbentuk replika bilah-bilah gading raksasa, kita akan segera disam-but  oleh hamparan sawah hijau serta deretan kios yang menjajakan belut hidup. Belut ini ditawar-kan sebagai buah tangan bagi para pelintas jalan. hanya dengan uang 20 ribu rupiah, anda bisa membawa pulang  satu kantong plastik berisi belasan belut hidup.
Kota/kabupaten Pringsewu yang di kenal dalam bahasa jawanya bambu seribu, juga termasuk kota walet, karena jika malam tiba, burung-burung walet berbaris rapih di kabel-kabel listrik serta di atap-atap ruko. Jumlahnya ribuaan. Meraka hanya bertengger diam, sama sekali tak terusik dengan lalu-lintas kendaraan serta keramaian di bawahnya.
Keunikan berikutnya dapat anda temui ketika anda menelusuri Kabupaten Pringsewu. Nama-nama desa seperti Tambak Rejo, Purworejo, Wonosobo, Tempel hingga Sidoarjo bisa anda temui di kabupaten ini.
Sempatkanlah singgah dan bercakap-cakap dengan penduduk Pringsewu, anda akan menemukan bahwa sebenarnya mayoritas warga Pringsewu Lampung Jawa yang kental. Keberadaan nama-nama desa yang amat mirip dengan nama daerah-daerah di Pulau Jawa, tentulah tak lepas dari sejarah Pringsewu yang merupakan salah satu daerah  tujuan transmigrasi di propinsi Lampung.
Jadi jangan heran jika kita seakan menemukan Jawa mini di  kabupaten Pringsewu.
Daftar Pustaka
  • Ebook. Badan pusat statistik kabupaten pringsewu, Produk domestik regional bruto kabupaten pringsewu 2011, terbit 31 Oktober 2012) dengan tebal buku iv + 30 halaman dalam http://pringsewukab.bps.go.id/publikasi/PDRB%20kabupaten%20pringsewu%202009%202012.html 
  • Ebook. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu, Pringsewu Dalam Angka (PDA) Tahun 2013, (17 Agustus 2013) dengan tebal buku xxxvii + 135 halaman. dalam http://pringsewukab.bps.go.id/publikasi/pringsewu%20dalam%20angka%202013.html
  • Ebook. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu, Statistik Daerah Kabupaten Pringsewu 2013. (26 September 2013). Tebal 23 Halaman. dalam http://pringsewukab.bps.go.id/publikasi/statda%20kabupaten%20pringsewu%202013.html
  • Kabupaten Pringsewu dalam http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten /id/18/name/lampung/detail/1810/pringsewu
  • Kabupaten Pringsewu, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/KabupatenPringsewu
*Di persentasikan oleh Priyo widodo, Putra Generasi Penerus Kota Pringsewu. . Jurusan Sosiologi Agama. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jum’at, 04 Oktober 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar