Mendengar
nama kabupaten Pringsewu mungkin yang terlintas di benak teman-teman adalah
sebuah kabupaten yang terletak di Pulau Jawa, atau Warung yang cukup terkenal
di bagian Jawa Tengah. Sebelum teman-teman menjawab persilahkan saya untuk
mempresentasikan atau lebih-lebih saya ingin memperkenalkan kota kebanggan saya
sebagai putra daerah Pringsewu.
Melalui
data ataupun informasi sejarah yang cukup sulit untuk saya gali lebih dalam,
dan inilah hasil sejarah singkat Kota Pringsewu-Lampung. Kota Pringsewu yang
dalam bahasa jawa di bahasakan bamboo seribu, adalah bukan nama salah satu kota
di Jawa Tengah. Akan tetapi Pringsewu yang satu ini lain. Dalam sejarahnya Kota
Pringsewu dulu masuk dalam wilayah kabupaten Lampung Selatan, kira-kira
letaknya kurang lebih 1,5 jam jika berkendaraan dari pusat kota Bandar Lampung.
Sejarah
Pringsewu sendiri awalnya hanya terdiri dari beberapa perkampungan yang bernama
Tiuh (desa) Margakaya pada tahun 1738M yang mayoritas masyarakat asli suku
Lampung-pubian yang masyarakatnya lebih banyak rumahnya berada pada tepi aliran
sungai Way Tebu (4 km dari pusat Kota Pringsewu ke arah selatan saat ini).
Selanjutnya,
pada tahun 187 tahun yakni pada tahun pada tahun 1925, sekelompok masyarakat
dari pulau jawa melalui program kolonisasi oleh pemerintahan kolonial Belanda
pada waktu itu yang juga membuka areal pemukiman baru dengan membabat hutan
bambu yang cukup lebat di sekitaran Tiuh Margakaya.
Karena
begitu banyaknya pohon bambu di hutan yang mereka buka tersebut, oleh
masyarakat desa tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa
yang artinya Bambu Seribu.
Seiring
waktu daerah yang dahulunya hutan bambu telah berubah menjadi sebuah kota yang
cukup plural masyarakatnya juga tentunya maju dan ramai di Provinsi Lampung,
yakni yang sekarang dikenal sebagai Pringsewu yang saat ini juga merupakan
salah satu kota terbesar di Provinsi Lampung.
Gambaran
Singkat Kabupaten Pringsewu (sekarang)
Pringsewu
merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Tanggamus, dan dibentuk berdasarkan UU Nomor 48 tahun
2008 tanggal 26 November 2008 dan diresmikan pada tanggal 3 April 2009 oleh
Mentri dalam Negeri.
Selanjutnya
yang ditunjuk sebagai Pj. Bupati Pringsewu untuk pertama kali adalah Ir. H.
Masdullhaq, yang memimpin pemerintahan di Kabupaten Pringsewu yang kemudian di
ganti oleh H. Helmi Machmud dan diganti kembali oleh Sudarno Edi, dan bupati
saat ini dijabat oleh H. Sujadi Saddat.
Adapun
berdasarkan letak berbatasan dengan 3 (tiga) wilayah kabupaten dan batas
administratif dari Kabupaten Pringsewu adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah.
- Sebelah Timur berbatasan Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan Gedongtataan, Kecamatan Waylima dan Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bulok dan Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pugung dan Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.
Secara
Adminitrasi berdasarkan UU Pembentukan kabupaten pringsewu, Kabupaten Pringsewu
terdiri dari 8 (delapan) Wilayah Kecamatan. Sesuai Perda Kabupaten Pringsewu
nomor 12 tahun 2012 mengenai pemekaran wilayah, Kecamatan Pringsewu bertambah
menjadi sebanyak 9 kecamatan yaitu : Kecamatan Pardasuka, Ambarawa, Pagelaran,
Pringsewu, Gadingrejo, Sukoharjo, Banyumas, Adiluwih, dan Pagelaran utara.
Dan
pada tahun 2012 kabupaten Pringsewu mempunyai 7 kelurahan serta 124 Pekon
(Desa). Adapun visi dan misi kabuten Pringsewu, sebagai berikut :
- Pembangunan sarana dan prasarana wilayah serta utilitas dasar sesuai dengan tata ruang wilayah.
- Meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan optimalisasi pemanfaaran potensi daerah yang berwawasan lingkungan.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing.
- Membangun tata kelola pemerintahan yang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah “Good governance and clean government”
- Membangun masyarakat religius, berbudayal tentram dan harmonis.
Berdasarkan
UU Pembentukan Kabupaten Pringsewu jumlah penduduk Pringsewu terus mengalami
peningkatan dan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 370.157 jiwa yang terdiri
dari laki-laki 189.854 jiwa dan perempuan 180.203 jiwa. Sex ratio penduduk atau
perbandingan jumlah penduduk laku-laki dengan perempuan sebesar 105,41 yang
berarti bahsa saat ini 100 jiwa penduduk perempuan terdapat sekitar 106 penduduk
laki-laki. Kepadatan penduduk rata-rata sebanyak 593 jiwa per kilometer
persegi. Secara rinci persebaran penduduk per Kecamatan adalah sebagai berikut.
Dari
data tersebut, kecamatan pringsewu merupakan wilayah terpadat dengan kepadatan
1.447 jiwa/km2. Dan yang paling jarang adalah kecamatan Pardasuka yaitu hanya
334 jiwa/km2.
Potensi
Besar Kabupaten Pringsewu
Saat
ini Pringsewu disetujui menjadi kabupaten tersendiri karena perkembangan-nya
yang bagus, baik dari segi pendapatan daerah, taraf ekonomi maupun pendidikan
penduduk. Mata pencaharian yang utama di Pringsewu adalah bertani dan
berdagang. Letaknya yang sangat strategis, sangat sayang jika tidak
dimanfaatkan oleh Pemda setempat.
Sejumlah
potensi yang dimiliki Kabupaten Pringsewu, diantaranya masih didominasi oleh
Sektor Pertanian dengan Komoditas yang dominan adalah Padi sawah dan padi
ladang, padi organik, jagung dan juga Komoditas Sayur mayur serta ubi jalar,
ubi kayu, kacang tanah dan juga kacang hijau dan masih banyak lagi yang lainya.
Karena
memang untuk ketersediaan lahan di kabupaten Pringsewu yang masih luas dan
subur sehingga sangat potensial untuk pengembangan tanaman palawija seperti,
tomat, cabe, sayur mayur dan tanaman palawija lainnya. Komoditas tanaman
palawija ini, menjadi komoditas yang cukup handal yang pemasarannya tidak saja
di Kabupaten Pringsewu dan Provinsi Lampung, tetapi telah merambah keluar
Provinsi Lampung, seperti Jakarta dan Palembang.
Sebagai
kabupaten baru, Pringsewu menyimpan banyak potensi yang dapat ditumbuh
kembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan kesejahteraan
masyarakat. Pertumbuhan itu dapat dilakukan melalui upaya yang bersifat
multipihak dan kerjasama investasi yang saling menguntungkan. Jadi jangan ragu
setelah teman-teman ku di UIN Sunan Kalijaga bisa dan jika mau mengadu nasib di
kota ku pringsewu.
Apa
Yang Unik dari Kota Pringsewu?
Salah
satu keunikan dari kabupaten pringsewu ini adalah panorama tepi kota yang
lagi-lagi mengingatkan kita akan tipikal daerah di Pulau Jawa yang khas dengan
panjangnya jalan.
Begitu masuk gerbang selamat datang berbentuk
replika bilah-bilah gading raksasa, kita akan segera disam-but oleh hamparan sawah hijau serta deretan kios
yang menjajakan belut hidup. Belut ini ditawar-kan sebagai buah tangan bagi
para pelintas jalan. hanya dengan uang 20 ribu rupiah, anda bisa membawa
pulang satu kantong plastik berisi
belasan belut hidup.
Kota/kabupaten
Pringsewu yang di kenal dalam bahasa jawanya bambu seribu, juga termasuk kota
walet, karena jika malam tiba, burung-burung walet berbaris rapih di
kabel-kabel listrik serta di atap-atap ruko. Jumlahnya ribuaan. Meraka hanya
bertengger diam, sama sekali tak terusik dengan lalu-lintas kendaraan serta keramaian
di bawahnya.
Keunikan
berikutnya dapat anda temui ketika anda menelusuri Kabupaten Pringsewu.
Nama-nama desa seperti Tambak Rejo, Purworejo, Wonosobo, Tempel hingga Sidoarjo
bisa anda temui di kabupaten ini.
Sempatkanlah
singgah dan bercakap-cakap dengan penduduk Pringsewu, anda akan menemukan bahwa
sebenarnya mayoritas warga Pringsewu Lampung Jawa yang kental. Keberadaan
nama-nama desa yang amat mirip dengan nama daerah-daerah di Pulau Jawa,
tentulah tak lepas dari sejarah Pringsewu yang merupakan salah satu daerah tujuan transmigrasi di propinsi Lampung.
Jadi
jangan heran jika kita seakan menemukan Jawa mini di kabupaten Pringsewu.
Daftar
Pustaka
- Ebook. Badan pusat statistik kabupaten pringsewu, Produk domestik regional bruto kabupaten pringsewu 2011, terbit 31 Oktober 2012) dengan tebal buku iv + 30 halaman dalam http://pringsewukab.bps.go.id/publikasi/PDRB%20kabupaten%20pringsewu%202009%202012.html
- Ebook. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu, Pringsewu Dalam Angka (PDA) Tahun 2013, (17 Agustus 2013) dengan tebal buku xxxvii + 135 halaman. dalam http://pringsewukab.bps.go.id/publikasi/pringsewu%20dalam%20angka%202013.html
- Ebook. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu, Statistik Daerah Kabupaten Pringsewu 2013. (26 September 2013). Tebal 23 Halaman. dalam http://pringsewukab.bps.go.id/publikasi/statda%20kabupaten%20pringsewu%202013.html
- Kabupaten Pringsewu dalam http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten /id/18/name/lampung/detail/1810/pringsewu
- Kabupaten Pringsewu, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/KabupatenPringsewu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar