Dari
sudut sosiologi, agama difahami dari tindakan-tindakan manusia yang terikat
dengan suatu sistem sosial dalam diri orang-orang yang percaya kepada suatu
kekuatan tertentu (yang supra natural) dan berfungsinya agar orang-orang dan
masyarakat terjamin dalam hal keselamatan setelah mati (janji dalam setiap
agama).
Agama
merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan oleh masyarakat; yangmana
sistem sosial yang dibuat manusia sendiri [sebagai pendiri atau pengajar utama
agama] untuk berbhakti dan menyembah kepada yang Sang Ilahi. Sistem sosial
tersebut dipercayai merupakan perintah yang harus di lakukan dan di kerjakan,
karena dasarnya adalah mutlak dan tidak bisa di tawar-tawar, hukum Tuhan,
kata-kata yang langsung datang dari Ilahi agar manusia mentaatinya.
Perintah
dan kata-kata tersebut mempunyai kekuatan Ilahi yang di yakini sehingga dapat
difungsikan untuk mencapai atau memperoleh keselamatan (dalam arti
seluas-luasnya) secara pribadi dan juga masyarakat. Dari sinilah manusia
memberikan tambahan muatan-muatan terhadap agama. 30/06/2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar