Senin, 03 September 2012

Aku Berbeda Dengan Mu

Ahir-ahir ini rasanya ada sedikit perubahan yang membuatku bertanya-tanya kepada diri ku sendiri? terkadang pula aku bertanya kepada teman akrabku dan juga teman yang nasibnya sama, anak kos-kosan yang berstudi di Jogjakarta. Namanya bahaudin. Dia adalah seorang teman yang sebelum 14 September ini satu kamar /kos dengan ku selama satu tahun, jadi aku pribadi mungkin lebih tau tentangnya dari pada yang lainya.
Dia adalah orang yang pertama kali membuatku terkesan dengan metode belajarnya ataupun mencari ilmu dalam setiap kesempatan yang ada, entah itu membaca sampai beriteraksi dengan lawan bicara dengan mendapat pengetahuan yang banyak dari metodenya sendiri, walaupun cenderung agak pragmatis. Sampai-sampai aku mencontoh metode yang secara tidak langsung ia mengajarkanya walaupun tidak seformal seperti ketika bapak/ibu guru mengajari rumus-rumus kepada muridnya di kelas. Akan tetapi lebih kepada ia cerita dan bisa mengambil inti pokok sebagai yang dirasa lebih.
Kebiasaan tersebut menjadikan aku menjadikan orang lain, dan di suatu hari, saya agak lupa kapan ketika kita ngobrol. Teman ku berkata “kamu tidak akan bisa dan tidak akan mungkin menjadi dirinya” karena “kamu adalah kamu, kamu buka dirinya”.

Kalimat tersebut secara jelas mengambarkan aku seperti ingin menjadi dirinya. Akan tetapi itu semua tidak akan mungkin. Karena aku adalah diri yang selalu akan memberontak terhadap segala pencapaian diri sadari berbagai segi, itulah manusia, tidak akan pernah puas walaupun sudah mendapatkan apa yang ingin di dapatkan, karena sifat manusia lebih progress tanpai mau ada kemandekan dalam diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar