Jumat, 16 September 2011

Organisasi dan Kaum Intelektual

Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial, dalam kehidupan kesehariannya mereka tidak dapat melakukan segala kegiatannya secara individual, proses terbentuknya sebuah kelompok diawali oleh gabungan para individu-individu. Dalam prosesnya tersebut masing-masing mereka bergabung dan akhirnya pada nantinya akan tercipta diantara mereka kesamaan pikiran, pandangan, dan tujuan. Dari sinilah maka akan tercipta sebuah kelompok yang mempunyai visi dan tujuan yang sama.

Sejarah ambruknya rezim Soeharto memang memberikan arti penting bagi lahirnya organisasi-organisasi secara keseluruhan, karena dengan runtuhnya rezim otoriter Soeharto peluang demokrasi secara tidak langsung menjadi lebih besar. Orang yang dahulu takut melawan atau memberontak kini justru menjadi sebuah motor pengerak pergerakan.

Organisasi merupakan sebuah wadah yang dimana para individu bergabung untuk melakukan sebuah kerja yang melahirkan atau menciptakan suatu misi yang telah dicita-citakan bersama. Mahasisiwa sebagai kaum intelek yang mempunyai tugas sebagai agen perubahan mau tidak mau meraka harus mengenal organisasi, karena suatu tujuan yang luhur atau sebuah revolusi harus dilaksanakan secara bersama sama. Kemudian persoalannya adalah bagaimaan menyampaikan kepada masyarakat tentang perjuangan merebut keadilan dari kaum kapitalis tanpa menakuti masyarakat dengan dogma “revolusi”.  Perjuangan merebut keadilan di Indonesia harus dipelopori oleh kaum menengah yang sudah agak sadar secara politik dan ekonomi. Tinggal kesadaran sebagai korban kapitalisme saja yang harus dibangunkan.

Bergerak Dalam Pergerakan

Pola tentang bangkitnya organisasi memang merupakan suatu kebutuhan untuk melakukan perlawanan, tidak bisa lagi menyebarkan kader-kader seperti pada waktu tirani masih berkuasa. Pembentukan organisasi adalah suatu kewajiban yang digunakan sebagai alat perjuangan, karena dengan organisasi maka kita dapat mengatur, menyusun, mengorganisir dengan perhitungan yang matang. Seperti yang dikatakan oleh Karl Kautsky, “organisasi adalah senjata, yang akan memerdekakan rakyat proletar, senjata kaum proletar yang sesuai untuk perjuangan kelasnya”.

Selanjutnya dalam prosesnya, organisasi mempunyai dinamika yang sangat banyak, karena untuk menyatukan satu kesamaan dalam pergerakan tidaklah mudah, maka dari itu diperlukan seorang pemimpin yang mampu mengendalikan dan mampu membaca potensi individu-individu dalam organisasi tersebut.

Agar visi dan misi yang telah dirancang tersebut dapat dicapai dengan maximal dan perlu adanya kesadaran dari setiap individu-individu tersebut dalam memahami tugas masing-masing, agar pada nantinya konsep yang telah ada berjalan secara terstuktur, apabila hal itu telah dilakukan maka akan tercapailah visi atau tujuan yang telah direncanakan tersebut.

Saat ini yang bisa dilakukan kaum muda adalah melakukan pengorganisiran melalui organisasi-organisasi yang sudah terbentuk. Salah satu tugas yang terpenting adalah memperkuat organisasi, bukan saja dengan menambah anggotanya melainkan juga setiap hari menyempurnakan strukturnya.

Komunikasi adalah aspek penting yang sangat dibutuhkan dalam proses ber”organisasi” karena hal itu adalah elemen yang fundamental, bergerak nya suatu organisasi harus ditunjang dengan komunikasi yang massif dan interaktif, agar manusia-manusia yang terkumpul dalam organisasi tersebut dapat bergerak dengan baik dan benar. Fakta telah banyak membuktikan bahwa kesalahan komunikasi akan membawa suatu kehancuran.


Diantarannya ada beberapa hal tentang perjuangan organisasi harus dibicarakan berdasarkan kondisi objektif masyarakatnya. Seperti persoalan ekonomi, sosialis, politik harus dirumuskan dengan analisa yang tepat. Tidak bisa lagi menggunakan seluruhnya analisa teori kaum-kaum tertindas klasik atau justru teori sosial modern yang sangat dipengaruhi kapitalisme. Artinya kita harus memperhitungkan dampak kapitalisme mana yang merugikan dan harus dihilangkan, juga kita harus terus mengedepankan nilai-nilai yang sesuai dengan dasar Organisasi yang tidak mungkin berkompromis dengan kapitalisme. Akhirnya dengan analisa dan pengorganisiran yang tepat maka organisasi dapat terus menjadi besar dan berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar